Menu

Mode Gelap
Berupaya Memberikan Kenyamanan Pengunjung Dan Peningkatan PAD, Kepala Pasar Ikan Jakabaring Lakukan Pembenahan Kebakaran Kembali Terjadi Di Sumur Minyak Ilegal, Lima Warga Muba Alami Luka Bakar Serius Polres Ogan Ilir Seakan Tutup Mata Dan DLH OI Mandul, Gudang BBM Diduga Ilegal Di Desa Tanjung Pering Terus Beroperasi Diduga Tempat Penampungan Minyak Goreng Ilegal, Telah 4 Tahun Berjalan Di Tegal Binangun Plaju Darat Diduga Oknum Kades Pagar Desa Dan Komplotan Premanisme Kuasai Lahan Milik Negara, Kelompok Tani Lari Takut Ancaman Warga Pendatang Edarkan Narkoboy Di Desa Tanjung Dalam Muba, Polsek Keluang Tidak Ada Respon Saat Dikonfirmasi Wartawan

Headline

Waspada Megathrust! Tsunami 20 Meter Mengancam Indones

badge-check


					Waspada Megathrust! Tsunami 20 Meter Mengancam Indones Perbesar

SitasiNews.id, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengingatkan potensi ancaman Megathrust di kawasan Busur Sunda yang bisa memicu tsunami setinggi lebih dari 20 meter.

Zona ini membentang dari barat Aceh hingga Selat Sunda serta di sepanjang wilayah selatan Jawa hingga Nusa Tenggara.

 

Ketua Tim Kerja Informasi Gempabumi dan Tsunami Kedeputian Geofisika BMKG, Wijayanto, menjelaskan bahwa jika terjadi gempa berkekuatan di atas magnitudo 8,7 di zona Megathrust Busur Sunda, maka tsunami besar berpotensi menghantam pesisir pantai di wilayah tersebut.

Bahkan, zona ini bisa menghasilkan gempa hingga magnitudo 9 yang akan berdampak lebih luas.

 

Dampak besar dari Megathrust ini membuat sistem peringatan dini menjadi sangat penting.

Dilansir dari media CNBC Indonesia 18 Januari 2025, BMKG menegaskan bahwa waktu yang dimiliki masyarakat untuk evakuasi, atau yang disebut sebagai golden time, berkisar antara 15 hingga 25 menit setelah gempa terjadi.

 

“Peringatan dini akan diberikan dalam waktu 3 menit setelah gempa. Jika gelombang tsunami diperkirakan tiba di pantai dalam waktu 20-30 menit, maka masyarakat dan pemerintah daerah harus memanfaatkan golden time sebaik mungkin untuk evakuasi,” jelas Wijayanto.

 

Oleh karena itu, kesiapsiagaan menjadi kunci utama dalam menghadapi ancaman ini.

BMKG menegaskan bahwa semua pihak, baik pemerintah pusat, daerah, maupun sektor swasta, harus bersinergi dalam meningkatkan kapasitas mitigasi bencana dan edukasi kepada masyarakat agar bisa menyelamatkan diri dengan cepat.

 

Dengan langkah kesiapsiagaan yang tepat, diharapkan jumlah korban akibat gempa dan tsunami Megathrust dapat ditekan seminimal mungkin, bahkan mencapai zero victim.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Berharap BPK SS Audit Anggaran Publikasi Di Humas Sekwan DPRD Palembang, Diduga Adanya Intervensi Dan Pengondisian Media

9 Juli 2025 - 18:04 WIB

UNISTI Lolos Program Kemdiktisaintek 2025, FASILKOM Dorong Mahasiswa Kuasai AI dan Nilai SDGs

19 Juni 2025 - 06:47 WIB

Viral Podcast Fasilkom Unisti kampus Universitas Sjakhyakirti

Buktikan Mimpi Tak Berbatas, Dosen FASILKOM UNISTI Tembus Hibah Nasional 2025

26 Mei 2025 - 10:11 WIB

Dosen Fasilkom Unisti Palembang Viral

Universitas Tridinanti Palembang dalam Sorotan: Penghalangan Wartawan dalam Meliput, Apa yang Disembunyikan?

27 April 2025 - 16:37 WIB

Mariana Purba: Kartini Masa Kini di Dunia Digital

21 April 2025 - 08:11 WIB

Trending di Daerah